Tugas Komodifikasi Konten (Ekonomi Politik Media)

Komodifikai Konten pada Acara Brownis (Obrowlan Manis)

Syifa Sayyidah Sya'ban

S1 Jurnalistik, FISIP, Universitas Bengkulu



    Dikutip dari jurnal Komodifikasi, Spasialisasi, dan Strukturasi dalam Media Baru di Indonesia (2018) karya Zera Endezwo Subandi dan Teguh Priyo Sadono, komodifikasi konten (isi) adalah proses perubahan nilai guna dari konten atau isi media menjadi nilai tukar yang sangat cocok dijual di pasaran karena sesuai minat pasarnya.

    Salah satu contoh komodifikasi konten pada media di Indonesia adalah sebuah acara televisi di Trans TV yang bernama Brownis (Obrowlan Manis). Di acara televisi ini sering mengundang orang yang sedang viral dan sedang hangat diperbincangkan masyarakat, baik karena prestasi, ketampanan/kecantikan, video dirinya yang viral hingga ceritanya yang viral. Salah satu episode yang menarik perhatian media adalah episode pada tanggal  30 Oktober 2024 yang diposting di youtube dengan judul “Berapasi Sebenernya Umur Mamah Nya Elzio”. Dalam episode acara tersebut berisikan tentang sebuah keluarga viral yang diundang untuk diwawancarai dan menjadi bintang tamu di acara tersebut.

 

Lalu bagaimana konten pada acara tersebut dikomodifikasi?

    Acara Brownis di Trans TV sering dianggap sebagai salah satu contoh program yang mengombinasikan hiburan dengan komodifikasi konten. Berikut ini adalah beberapa cara bagaimana konten acara Brownis dikomodifikasi:

1.     Penggabungan Hiburan dan Iklan
    Brownis kerap mengundang brand atau produk yang dipromosikan melalui kegiatan yang menghibur. Misalnya, dalam beberapa segmen, pembawa acara menyebutkan atau menunjukkan produk sponsor secara eksplisit, bahkan mengintegrasikannya dalam sketsa komedi atau permainan. Ini membuat iklan terlihat lebih santai dan menghibur, seakan bagian dari acara alih-alih jeda iklan biasa.
2. Penggunaan Tokoh Populer dan Tokoh Viral sebagai Daya Tarik
        Host di Brownis adalah selebritis yang memiliki penggemar yang banyak, seperti Ivan Gunawan, Nassar, Dewi Persik, Anwar, dan lain lain (pada episode tanggal 30/10/2024). Popularitas mereka tidak hanya meningkatkan rating acara, tetapi juga berfungsi sebagai daya tarik bagi pengiklan yang ingin meraih audiens yang sama. Kehadiran mereka menambah nilai ekonomi program karena semakin banyak pengiklan yang tertarik untuk bekerja sama.
        Selain Host yang menjadi daya tarik, acara ini juga menyajikan bintang tamu yang sedang viral atau sedang banyak diperbincangkan.

3. Pemasaran Melalui Media Sosial
        Brownis juga sering menggunakan media sosial untuk memperluas jangkauan kontennya. Cuplikan momen lucu, kontroversial, atau yang melibatkan selebriti tertentu dipublikasikan di platform seperti Instagram atau YouTube, yang kemudian menarik lebih banyak penonton untuk menonton acara utamanya di televisi.

Melalui strategi ini, Brownis mengemas acara hiburan dalam bentuk yang sangat menarik bagi audiens sambil tetap memberi ruang untuk komodifikasi, yang memungkinkan acara ini mendapatkan keuntungan dari iklan dan sponsor.

Komentar

Postingan populer dari blog ini